Modal usaha tidak selalu berupa uang, sebagaimana dikatakan oleh
Bob Sadino. Modal ada yang bisa dilihat, dirasakan, dan dipegang, atau disebut
modal tangible. Ada modal yang tidak bisa dilihat, dirasakan, dan
dipegang seperti modal keberanian, kemauan, dan tekad. Rupanya Bob Sadino lebih
mengandalkan modal yang tidak kelihatan, yaitu tekad dan semangat yang tinggi,
lalu modal berikutnya, yaitu kaki, tangan, terus melangkah dan terus berbuat.
Namun demikian, modal kelihatan dan tidak kelihatan keduanya sama-sama penting.
Untuk mendirikan atau menjalankan suatu usaha diperlukan sejumlah
modal (uang) dan tenaga (keahlian). Modal dalam bentuk uang diperlukan untuk
membiayai segala keperluan usaha, mulai dari biaya pra-investasi, pengurusan
izin-izin, biaya investasi untuk pembelian aktiva tetap, sampai dengan modal
kerja. Sementara itu, modal keahlian adalah keahlian dan kemampuan seseorang
untuk mengelola atau menjalankan suatu usaha.
Modal usaha adalah segala seuatu yang pertama kali dikeluarkan
digunakan untuk membiayai pendirian perusahaan (pra-investasi), mulai dari
persiapan yang diperlukan sampai perusahaan tersebut berdiri (memiliki badan
usaha). Contoh biaya awal yang harus dikeluarkan adalah biaya survei lapangan,
biaya pembuatan studi kelayakan, izin-izin, dan biaya pra-investasi lainnya.
Setelah biaya pra-investasi dikeluarkan, selanjutnya adalah biaya
untuk membeli sejumlah aktiva (harta) tetap. Biaya ini dikeluarkan untuk
mengoperasikan perusahaan atau sebagai tempat atau alat untuk melakukan
kegiatan, seperti pembelian tanah, pendirian bangunan, pembelian mesin-mesin, dan
peralatan kantor. Disamping itu, modal juga diperlukan untuk membiayai operasi
usaha pada saat bisnis tersebut dijalankan. Jenis biaya ini misalnya biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya lainnya.
B.
Jumlah Modal yang Diharapkan dan yang Tersedia
Pada umumnya modal yang tersedia untuk membuka usaha sangat minim
atau malah nihil. Modal utama adalah semangat dan kejujuran. Akan tetapi banyak
diantara wirausahawan mampu mengumpulkan modal dari tabungan, menjual harta,
atau pinjaman dari orang tua dan keluarga lainnya. Jika modalnya sangat kecil
dapat dilakukan kerjasama dengan partner, yang masing-masing menyetorkan
modalnya. Semua sumber dan kemampuan pengumpulan modal ini harus ditulis. Modal
awal ini harus tetap dicari sampai memenuhi/mencukupi untuk menggerakkan
langkah pertama wirausaha.
Besarnya modal yang diperlukan tergantung dari jenis usaha yang
akan digarap. Dalam kenyataan sehari-hari kita mengenal adanya usaha kecil,
usaha menengah, dan usaha besar. Masing-masing memerlukan modal dalam batas
tertentu. Jadi, jenis usaha menentukan besarnya jumlah modal yang diperlukan.
Misalnya, jenis usaha pabrikan berbeda dengan pertanian. Hal lain yang
mempengaruhi besarnya modal adalah jangka waktu usaha atau jangka waktu
perusahaan menghasilkan produk yang diinginkan. Usaha yang memerlukan jangka
waktu yang lebih panjang memerlukan modal yang relatif besar pula.
Perhitungan terhadap besarnya kebutuhan usaha perlu dilakukan
sebelum usaha tersebut dijalankan. Sementara itu, kebutuhan modal tenaga
keahlian perusahaan disesuaikan dengan kebutuhan dan persyaratan yang telah
ditetapkan. Kebutuhan akan tenaga ahli yang akan menjalankan usaha dapat
diperoleh dari rekrutmen karyawan (penarikan pegawai) dari berbagai sumber,
seperti melalui iklan, dari surat lamaran yang masuk, referensi (kenalan) atau
perguruan tinggi.
Untuk memperoleh karyawan seperti yang dipersyaratkan, perlu
dilakukan proses seleksi. Agar hasil yang diperoleh maksimal, para calon
karyawan yang sudah diseleksi sebagian atau seluruhnya diberikan pelatihan agar
mereka bertambah ahli dan terbiasa dengan pekerjaan yang akan dilakukannya
nanti.
Setelah usaha berjalan, kejujuran selalu tetap dipertahankan,
reputasi semakin baik, maka hubungan akan terjalin baik dengan relasi. Relasi
inilah yang biasanya sangat dominan menunjang perkembangan suatu wirausaha.
Para relasi dapat membantu bahan, barang yang dibutuhkan, bahkan uang kontan
pun dapat dipinjamkannya. Juga teman-teman lain yang sudah cukup percaya akan
menawarkan pinjaman modal dengan bunga rendah. Inilah sumber-sumber modal, yang
dapat diharapkan setelah usaha berjalan. Kemudian harus menjalin hubungan
dengan bank. Suatu perusahaan yang sudah berjalan baik dan ingin maju, syarat
mutlak ia harus berhubungan dengan bank. Melalui bank kita bisa memperoleh
modal yang dibutuhkan dan dapat menyimpan uang sementara belum digunakan.
C.
Sumber Modal Usaha
Kebutuhan modal, baik modal investasi maupun modal kerja, dapat
dicari dari berbagai sumber dana yang ada, yaitu modal sendiri atau modal
pinjaman (modal asing). Modal sendiri adalah modal dari pemilik usaha sedangkan
modal asing adalah modal dari luar perusahaan.
Seperti dikemukakan diatas bahwa penggunaan masing-masing modal
tergantung dengan maksud dan tujuannya. Pertimbangan lain adalah jangka waktu
pengambilan yang dibutuhkan apakah jangka pendek atau jangka panjang. Disamping
itu, jumlah atau nilai modal yang diinginkan perusahaan juga menjadi
pertimbangan khusus. Pertimbangan yang paling penting adalah faktor besarnya
biaya yang harus ditanggung. Hal ini penting karena ini merupakan komponen
biaya yang harus dikeluarkan. Disamping itu, faktor persyaratan yang harus
dipenuhi ada yang rumit dan ada yang mudah. Jadi, masing-masing modal memiliki
keuntungan dan kerugian, baik dari segi biaya, waktu, persyaratan untuk
memperolehnya, dan jumlah yang dapat dipenuhi.
Dalam praktiknya pembiayaan suatu usaha dapat diperoleh secara
gabungan antara modal sendiri dan modal pinjaman. Pilihan apakah menggunakan
modal sendiri, modal pinjaman, atau gabungan dari keduanya tergantung dari
jumlah modal yang dibutuhkan dan kebijakan pemilik usaha.
Pada awalnya untuk usaha baru, biasanya perusahaan lebih
menitikberatkan pada modal sendiri. Hal ini terjadi karena sulitnya memperoleh
modal pinjaman, terutama dari bank. Bank biasanya jarang memberikan pinjaman
untuk usaha baru, mengingat bank belum mengenal dan nasabah belum
berpengalaman. Namun, perusahaan dapat memperoleh pinjaman dari perusaaan
nonbank atau lembaga keuangan bukan bank, seperti leasing atau
pegadaian.
Beberapa sumber modal usaha sebagai berikut:
1.
Dana
modal sendiri. Setiap pengusaha biasanya tersedia modal sendiri walaupun kecil.
Kecil atau besar bukan masalah yang penting berani menggunakan modal tersebut untuk
usaha. Banyak siswa SMA dan mahasiswa berbisnis menjual pulsa dengan modal
hanya seratus ribu, dan lama-lama terakumulasi menjadi besar.
2.
Pinjaman
dari keluarga. Bisanya pinjaman dari keluarga adalah jangka pendek dan
pengembaliannya harus tepat waktu atau lebih cepat lebih baik. Namun demikian,
meminjam kepihak keluarga sebaiknya langkah terakhir karena akan menjadi hutang
budi yang lama dan berkepanjangan, dan apabila sukses biasanya sering
disebut-sebut yang mungkin ada perkataan yang tidak baik.
3.
Pinjaman
dari bank atau orang tertentu. Apabila meminjam kepada pihak lain sebaiknya
dikembalikan sebelum jatuh tempo sehingga kepercayaan akan sangat tinggi dari
pihak pemilik modal. Pinjaman jangka pendek biasanya hanya satu tahun,
sedangkan pinjaman jangka panjang bisa lima tahun atau lebih. Untuk pembayaran atau
hutang ini sebaiknya dari laba yang diperoleh.
4.
Jual
saham. Sekarang sudah lumrah seorang pengusaha mengajak teman atau keluarga untuk
buka usaha dengan modal bersama kemudian modal tersebut dialokasikan dalam
kepemilikan saham dengan persentase tertentu. Cara ini memudahkan usaha karena
dana tersebut bukan pinjaman, tetapi penyertaan modal dan mereka berhak untuk
memperoleh laba sebagai keuntungan atas uang mereka yang ditanamkan.
5.
Dana
bantuan pemerintah. Kalau kita jeli mengikuti kebijaksanaan pemerintah maka ada
dana pemerintah yang diberikan sebagai bantuan modal. Hal ini melalui Kementrian
BUMN, UKM, serta perbankan.
Pengertian masing-masing modal dilihat dari sumber asalnya dapat
diuraikan sebagai berikut:
1.
Modal
Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan
dengan cara mengeluarkan saham. Saham yang dikeluarkan perusahaan dapat
dilakukan secara tertutup atau terbuka. Keuntungan menggunakan modal sendiri
untuk membiayai suatu usaha adalah tidak adanya beban biaya bunga, tetapi hanya
akan membayar biaya dividen. Pembayaran dividen dilakukan apabila perusahaan
memperoleh keuntungan dan besarnya dividen tergantung dari keuntungan
perusahaan. Kemudian, tidak ada kewajiban untuk mengembalikan modal yang telah
digunakan. Kerugian menggunakan modal sendiri adalah jumlahnya sangat terbatas
dan relatif sulit untuk memperolehnya.
Bagi perusahaan yang sudah atau sedang berjalan, modal selain
berupa saham dapat juga diambil dari cadangan laba atau laba yang belum dibagi.
Namun, modal ini hanya dapat digunakan perusahaan untuk sementara waktu. Untuk
usaha tertentu, seperti yayasan dapat menggunakan modal sumbangan atau hibah
dari pihak lainnya.
2.
Modal
Asing (Pinjaman)
Modal asing atau modal pinjaman adalah modal yang diperoleh dari
pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh dari pinjaman. Pengguanaan modal
pinjaman untuk membiayai suatu usaha akan menimbulkan beban biaya bunga, biaya
administrasi, serta biaya lainnya yang besarnya relatif. Pengguna modal
pinjaman mewajibkan pengembalian pinjaman setelah jangka waktu tertentu.
Keuntungan modal pinjaman adalah jumlahnya yang tidak terbatas,
artinya tersedia dalam jumlah banyak. Disamping itu, dengan menggunakan modal
pinjaman biasanya timbul motivasi dari pihak manajemen untuk mengerjakan usaha
dengan sungguh-sungguh.
Sumber dana dari modal asing dapat diperoleh dari:
1.
Pinjaman
dari dunia perbankan, baik dari perbankan swasta, pemerintah, maupun perbankan
asing.
2.
Pinjaman
dari lembaga keuangan seperti perusahaan pegadaian, asuransi, leasing,
dana pensiun, koperasi atau lembaga pembiayaan lainnya.
3.
Pinjaman
dari perusahaan nonkeuangan.
Pinjaman ada yang jangka pendek dan ada yang jangka panjang.
Pinjaman jangka pendek harus digunakan untuk yang langsung menghasilkan
penjualan, misalnya, membeli bahan baku atau dana marketing sehingga pinjaman
tersebut dapat segera dikembalikan secepatnya. Sedangkan pinjaman jangka
panjang yang kurun waktunya lebih dari lima tahun, pembayaran cicilan ini dibayar
dari hasil keuntungan yang diperoleh.
Pengusaha harus memastikan bahwa uang kas tersedia untuk kebutuhan
jangka pendek, mulai dari membayar hutang, biaya produksi, gaji, promosi, dan
sebagainya. Untuk itu, kebutuhan dana tersebut sudah dipersiapkan mulai dari
kebutuhan harian, mingguan, bulanan, dan kebutuhan investasi jangka panjang.
Sumber-sumber dananya harus diupayakan baik dari keuntungan maupun dari
pinjaman.
D.
Jenis-Jenis Modal Usaha
Seperti yang dijelaskan sebelumnya terdapat beberapa modal yang
dapat digunakan untuk kegiatan usaha. Pada dasarnya, kebutuhan modal untuk
melakukan usaha terdiri dari dua jenis:
1.
Modal
investasi; dan
2.
Modal
kerja
Kedua jenis modal ini berbeda, baik dalam penggunaannya maupun
jangka waktunya.
Modal investasi digunakan untuk jangka panjang dan dapat digunakan
berulang-ulang. Biasanya umurnya lebih dari satu tahun. Sementara modal kerja
digunakan untuk jangka pendek dan beberapa kali pakai dalam satu proses
produksi. Jangka waktu modal kerja biasanya tidak lebih dari satu tahun.
Penggunaan utama modal investasi jangka panjang adalah untuk
membeli aktiva tetap, seperti tanah, bangunan atau gedung, mesin-mesin,
peralatan, kendaraan, serta inventaris lainnya. Modal investasi merupakan porsi
terbesar dalam komponen pembiayaan suatu usaha dan biasanya dikeluarkan pada
awal perusahaan didirikan atau untuk perluasan pabrik. Modal investasi biasanya
diperoleh dari modal pinjaman berjangka waktu panjang (lebih dari satu tahun).
Pinjaman ini biasanya diperoleh dari dunia perbankan.
Setelah kebutuhan modal investasi terpenuhi, selanjutnya adalah
pemenuhan kebutuhan modal kerja. Modal kerja yaitu modal yang digunakan untuk
membiayai operasional perusahaan pada saat perusahaan sedang beroperasi. Jenis
modalnya bersifat jangka pendek, biasanya hanya digunakan untuk sekali atau
beberapa kali proses produksi. Modal kerja digunakan untuk keperluan membeli
bahan baku, membayar gaji karyawan, dan biaya pemeliharaan serta biaya-biaya
lainnya.
Modal kerja juga dapat diperoleh dari modal pinjaman bank (biasanya
maksimal seetahun). Biasanya dunia perbankan dapat membiayai modal investasi
dan modal kerja baik secara bersamaan maupun sendiri-sendiri (tergantung
kebutuhan dan permintaan nasabah).
E.
Pertimbangan Ketika Hendak Menentukan Modal
Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan apabila ingin
memperoleh suatu modal adalah sebagai berikut:
1.
Tujuan
Perusahaan
Perusahaan perlu mempertimbangkan tujuan penggunaan pinjaman
tersebut, apakah untuk modal investasi atau modal kerja, apakah sebagai modal
utama atau hanya sekedar modal tambahan, apakah untuk kebutuhan yang mendesak
atau tidak.
2.
Masa
Pengembalian Modal
Dalam jangka waktu tertentu pinjaman tersebut harus dikembalikan
kekreditor (bank). Bagi perusahaan jangka waktu pengambilan investasi juga
perlu dipertimbangkan sehingga tidak menjadi beban perusahaan dan tidak
mengganggu cash flow perusahaan. Sebaiknya jangka waktu pinjaman
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
3.
Biaya
yang Dikeluarkan
Faktor biaya yang harus dikeluarkan harus dipertimbangkan secara
matang, misalnya biaya bunga, biaya administrasi, atau biaya lainnya. Hal ini
penting karena biaya merupakan komponen produksi yang akan menjadi beban
perusahaan dalam menentukan harga jual dan laba. Besarnya tingkat suku bunga
dan biaya lain yang dibebankan bank atau lembaga keuangan kepada nasabah
berbeda-beda antara satu dengan lainnya.
Sebaiknya dipilih bank yang mampu memberikan biaya (bunga dan biaya
lainnya) yang paling rendah (kompetitif) bagi perusahaan. Sekali lagi besarnya
biaya yang dibebankan akan berakibat pada meningkatnya biaya operasi dan pada
akhirnya dapat mengurangi keuntungan.
4.
Perhitungan
Keuntungan
Besarnya keuntungan yang akan diperoleh pada masa-masa yang akan
datang perlu menjadi pertimbangan. Perhitungan keuntungan diperoleh dari
selisih pendapatan dengan biaya dalam suatu periode tertentu. Besar kecilnya
keuntungan sangat berperan dalam pengambilan dana suatu usaha. Oleh karena itu,
perlu dibuatkan perhitungan pendapatan dan biaya sebelum memperoleh pinjaman
modal.
Perhitungan pendapatan yang akan diperoleh dimasa yang akan datang
perlu diperhitungkan secara teliti dan cermat dengan membandingkan data dan
informasi yang ada sebelumnya. Perhitungan biaya-biaya yang akan dikeluarkan
selama periode tertentu, termasuk jenis-jenis biaya yang akan dikeluarkan pun
perlu dibuat serinci mungkin.
F.
Kelebihan dan Kekurangan Suatu Modal
Baik modal sendiri maupun modal pinjaman masing-masing memiliki
kelebihan dan kekurangan, kelebihan dan kekurangan masing-masing modal adalah
sebagai berikut:
1.
Kelebihan
modal sendiri
a.
Tidak
ada biaya seperti biaya bunga atau biaya administrasi sehingga tidak menjadi
beban perusahaan.
b.
Tidak
tergantung pada pihak lain, artinya perolehan dana diperoleh dari setoran
pemilik modal.
c.
Tanpa
memerlukan persyaratan yang rumit dan memakan waktu yang relatif lama.
d.
Tidak
ada keharusan pengembalian modal, artinya modal yang ditanamkan pemilik akan
tertanam lama dan tidak akan ada masalah seandainya pemilik modal mau
mengalihkan kepihak lain.
2.
Kekurangan
modal sendiri
a.
Jumlahnya
terbatas, artinya untuk memperoleh dalam jumlah tertentu sangat tergantung dari
pemilik dan jumlahnya relatif terbatas.
b.
Perolehan
dari modal sendiri dalam jumlah tertentu dari calon pemilik baru (calon
pemegang saham baru) relatif lebih sulit karena mereka akan mempertimbangkan
kinerja dan prospek usahanya.
c.
Kurang
motivasi, artinya memiliki usaha yang menggunakan modal sendiri motivasi usahanya
lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan modal asing.
3.
Kelebihan
modal pinjaman
a.
Jumlahnya
tidak terbatas, artinya perusahaan dapat mengajukan modal pinjaman keberbagai
sumber. Selama dana yang diajukan perusahaan layak, perolehan dana tidak
terlalu sulit. Banyak pihak perusahaan menawarka dananya keperusahaan yang
dinilai memiliki prospek cerah.
b.
Motivasi
usaha tinggi. Hal ini merupakan kebalikan dari mengguanakan modal sendiri. Jika
menggunakan modal asing, motivasi pemilik untuk memajukan usaha tinggi, ini
disebabkan adanya beban bagi perusahaan untuk mengembalikan pinjaman. Selain
itu, perusahaan juga berusaha menjaga image dan kepercayaan perusahan yang
memberi pinjaman agar tidak tercemar.
4.
Kekurangan
modal pinjaman
a.
Dikenakan
berbagai biaya seperti bunga dan biaya administrasi. Pinjaman yang diperoleh
dari lembaga lain sudah pasti berbagai kewajiban untuk membayar jasa, seperti
bunga, biaya administrasi, materai dan asuransi.
b.
Harus
dikembalikan. Modal asing wajib dikembalikan dalam jangka waktu yang sudah
disepakati. Hal ini bagi perusahaan yang sedang mengalami likuiditas merupakan
beban yang harus ditanggung.
c.
Beban
moral. Perusahaan yang mengalami kegagalan atau masalah yang mengakibatkan
kerugian akan berdampak terhadap pinjaman sehingga akan menjadi beban moral
atas hutang yang belum atau akan dibayar.
5.
Kelebihan
modal campuran
Dapat mengatur
komposisi modal yang diperlukan secara seimbang. Artinya, persentase modal
pinjaman disesuaikan dengan kebutuhan atas kekurangan modal sendiri.
SUMBER : http://halimahkhoirun.blogspot.co.id/2015/03/kewirausahaan-sumber-modal-usaha.html
Masalah modal dalam
suatu perusahaan merupakan persoalan penting dan tidak akan berakhir
karena masalah modal mengandung begitu banyak aspek. Adanya modal yang
cukup akan memungkinkan beropreasinya perusahaan dan perusahaan tidak
mengalami kesulitan serta mampu menghadapi bahaya yang mungkin timbul
karena adany krisis atau kekacauan keuangan. Modal adalah keseluruhan
barang – barang yang masih ada dalam proses produksi.
Berdasarkan cara dan lamanya perputaran, modal aktif atau kekayaan
suatau perusahaan dapat dibedakan antara “ aktiva lancar “ dan “ aktiva
tetap “.
-Aktiva lancar ialah aktiva yang habis dalam satu kali perputaran dalam
proses produksi dan proses perputarannya adala dalam jangka waktu yang
pendek.
-Aktifa tetap adalah aktiva yang tahan lama yang tidak atau yang secara
berangsur – angsur habis turut serta dalam proses produksi.
Modal pasif dapat dibedakan antara modal sendiri dan modal asing. Modal
sendiri atau sering disebut modal badan usaha adalah modal yang berasal
dari perusahaan itu sendiri atau berasal dari peserta/pemilik modal dan
lain- lain. Modal asing atau sering di sebut modal kreditor adalah modal
yang berasal dari kreditor, yang merupakan utang bagi perusahaan.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/bayuprasetyo/pengertian-modal-dalam-berwirausaha_552b270df17e618b76d6240b
Masalah modal dalam
suatu perusahaan merupakan persoalan penting dan tidak akan berakhir
karena masalah modal mengandung begitu banyak aspek. Adanya modal yang
cukup akan memungkinkan beropreasinya perusahaan dan perusahaan tidak
mengalami kesulitan serta mampu menghadapi bahaya yang mungkin timbul
karena adany krisis atau kekacauan keuangan. Modal adalah keseluruhan
barang – barang yang masih ada dalam proses produksi.
Berdasarkan cara dan lamanya perputaran, modal aktif atau kekayaan
suatau perusahaan dapat dibedakan antara “ aktiva lancar “ dan “ aktiva
tetap “.
-Aktiva lancar ialah aktiva yang habis dalam satu kali perputaran dalam
proses produksi dan proses perputarannya adala dalam jangka waktu yang
pendek.
-Aktifa tetap adalah aktiva yang tahan lama yang tidak atau yang secara
berangsur – angsur habis turut serta dalam proses produksi.
Modal pasif dapat dibedakan antara modal sendiri dan modal asing. Modal
sendiri atau sering disebut modal badan usaha adalah modal yang berasal
dari perusahaan itu sendiri atau berasal dari peserta/pemilik modal dan
lain- lain. Modal asing atau sering di sebut modal kreditor adalah modal
yang berasal dari kreditor, yang merupakan utang bagi perusahaan.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/bayuprasetyo/pengertian-modal-dalam-berwirausaha_552b270df17e618b76d6240b