DAMPAK PARIWISATA TERHADAP
INDONESIA
(Impact
of Tourism)
Dalam artikel yang saya buat
ini, saya akan melampirkan pendapat saya terhadap aspek-aspek yang mempengaruhi
dan apa dampaknya terhadap Indonesia. Tentunya berdasar dan merujuk dari sumber
yang saya lihat dan baca, dan pada akhirnya sayapun menganalisanya. Berikut
dibawah ini merupakan bagian-bagian atau aspek yang mempengaruhinya.
Pertama-tama saya jelaskan
apa itu pengertian Pariwisata secara umum.,
Pariwisata dalam artian
modern adalah merupakan phenomena dari jaman sekarang yang didasarkan di atas
kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan
menumbuhkan (cinta) terhadap keindahan alam dan pada khususnya disebabkan oleh
bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat manusia sebagai
hasil daripada perkembangan perniagaan, industri, perdagangan serta
penyempurnaan daripada alat-alat pengangkutan.
Pengertian lainnya tentang
pariwisata adalah:
Pariwisata adalah suatu
perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselnggarakan dari suatu
tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha (business) atau untuk
mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati
perjalanan tersebut guna pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi
keinginan yang beraneka ragam.
Yang pertama adalah sektor
ekonomi;..
Tentu ini adalah hal utama
mengapa pemerintah daerah maupun pusat, sedang gencar-gencarnya mempromosikan
berbagai tempat Pariwisata yang ada di Indonesia, mulai dari Sabang hingga
Merauke. Faktor ekonomi menjadi hal mutlak dari suatu dampak adanya objek
pariwisata, yang ada di Indonesia.
Sumber pendapatan daerah
terbesar atau biasa disebut Retribusi Daerah, sudah pasti dari Objek Wisatalah
yang mempunyai pemasukan tertinggi. Sebagai contoh objek wisata
Puncak,Bogor,Jawa Barat.
Semua orang tentu mengetahui
dan mengenal objek wisata ini,.. mulai dari wisatawan lokal maupun mancanegara
(Turis Asing). Mulai dari Taman Safari Cisarua, perkebunan PTPN Gunung Mas,
hingga objek wisata Taman Matahari, tak tertinggal juga pusat jajanan dan
oleh-oleh khas seperti Chimorry Yoghurt. Puluhan juta rupiah mungkin bisa
menjadi pemasukan dalam jangka waktu 1 hari saja, bisa dibayangkan jika pada
saat musim Liburan.berpuluh puluh kali lipatnya memungkinkan masuk ke kas
daerah masing-masing.
Diatas merupakan salah satu
yang saya analisa dari aspek ekonomi. Tiap-tiap daerah tentunya mempunyai
perbedaan. Dalam arti berbeda kebijakan, pendapatan maupun aturan tiap daerah.
Yang kedua adalah aspek lingkungan Ekonomi, Agama, Social dan Bahasa.,,
Sebagai contoh, saya
mengambil masyarakat pulau Bali dan bagaimana aspek Budaya berdampak terhadap
mereka.
Dimana diketahui bahwa hampir
sebagian masyarakat di Bali bekerja dan mempertaruhkan nasibnya pada
bidang-bidang yang berkaitan dengan pariwisata,sehingga dampak dari pariwisata
itu sendiri sebagai hasilnya dapatlah membantu kesejahteraan masyarakat yang
ada di Bali pada umumnya.
Dimana tersebarnya lapangan
pekerjaan yang lebih banyak terkait pariwisata dapat memberikan peluang
pekerjaan lebih banyak terhadap masyarakat di Bali,terkait dengan masyarakat
adat,damapk positif yang dapat dipetik adalah dimana diberikannya peluang
terhadap masyarakat adat yang memiliki kesenian-kesenian yang khas di
masing-masing daerah untuk memperkenalkan dan sekaligus menjadikan sebagai
suatu penghasilan bagi masyarakat tersebut.
Sebagai contohnya adalah
diperkenalkannya tentang kebudayaan-kebudayaan masyarakat terkait kepercayaan
masyarakat adat di bali,dengan adanya pementasa-pementasan kesenian seperti
tari-tarian bali,seperti tari kecak,tari pendet,dan lainnya,selain itu adanya
perkenalan tentang sejarah-sejarah perkembangan hidup masyarakat di bali yang
telah mengalami banyak perubahan baik terkait budaya serta
perjuangan-perjuangan kehidupan masyarakatnya yang diabadikan melalui sebuah
media seni seperti lukisan-lukisan,seperti misalnya adanya museum-museum seni
seperti museum la-mayour,museum bajrasandi,museum bali,museum subak serta masih
banyak yang lainnya.
Selain sebagai sarana untuk perkenalan dan
untuk mata pencaharian,dengan adanya pariwisata di bali pada akhirnya akan
memperkenalkan kepada masyarakat internasional tentang kesenian-kesenian
masyarakat adat di bali sehingga terciptanya suatu pengakuan secara
internasional yang nantinya pada akhirnya akan memberikan perlindungan karya
cipta kepada kesenian-kesenian serta adat-istiadat khas masyarakat adat di Bali
sehingga pada akhirnya tidak direbutnya adat tersebut oleh daerah-daerah lain.
Selain dampak baik,pastinya
ada dampak buruk dari pariwisata itu sendiri terhadap masyarakat adat
bali,dimana penyaringan kebudayaan yang tak bisa dikendalikan sering
menimbulkan dampak buruk terhadap pola hidup masyarakat adat itu sendiri serta
tanpa disadari mulai terkikisnya kebudayaan dan kearifan local masyarakat adat
itu sendiri,apabila masyarakat tidak bisa mengendalikan arus pengaruh
pariwisata tidak bisa dipungkiri bahwa kebudayaan yang menjadi objek dari
pariwisata dan wisatawan akan terkikis oleh kebudayaan asing yang dibawa
wisatawan itu sendiri,sehingga dampaknya akan berpengaruh buruk juga terhadap
mata pencaharian masyarakat itu sendiri.
Dimana pengaruh-pengaruh
tersebut mengakibatkan suatu perubahan social,dimana bisa perubahan yang
dikehendaki ataupun yang tidak dikehendaki,dimana perubahan yang dikehedaki tersebut
pastinya adalah perubahan yang “dianggap baik”oleh masyarakat terkait dengan
dampak pariwisata yang akan mengakibatkan perubahan masyarakat ke arah yang
diharapkan.
Dalam bidang lingkungan misalnya,dimana Bali yang
terkenal dengan lingkungan yang dibanggakan akan mulai tergerus dengan adanya
pembangunan-pembangunan hotel yang kadang meniyishkan kepentingan
masyarakat,dimana akibat yang ditimbulkan adalah berkurangnya lahan pertanian
sehingga masyarakat yang mengandalkan hidup dari pertanian mulai tersisih dan
terancam beralih pekerjaan,dimana pariwisata terkait pertanian yaitu system
pengairan subak juga merupakan suatu objek wisata yang diminati pengunjung.
Dalam bidang ekonomi misalnya,dimana dengan adanya
pariwisata secara tidak sadar harga-harga barang dalam penjualan menyesuaikan
dengan harga wisatawan sehingga bisa dikatakan harga melambung tinggi dan
sangat menyusahkan masyarakat adat yang kurang mampu,seperti misalnya
harga-harga barang pada daerah Kuta yang merupakan salah satu idaman pariwisata
dari para wisatawan sangat berbeda dengan harga-harga pada daerah-daerah
pedalaman terkait dengan barang yang sama.
Dalam bidang agama yaitu berkurangnya kesakralan
upacara adat Bali (terutama di sepanjang pantai kuta). Pada saat melaksanakan
upacara melasti, banyak wisatawan yang menggunakan bikini menyaksikan upacara,
hal ini tentunya sangat kontras dengan masyarakat bali yang begitu khusuk
melaksanakan upacara. Selain itu juga terjadi Akulturasi budaya, terjadi
pergeseran komposisi jumlah penduduk dimana pada saat ini trend yang terjadi.
adalah penduduk luar Bali semakin banyak datang untuk mencari penghidupan.
Selama terjadi sinergi tidak akan terjadi masalah. Sebaliknya budaya Bali akan
terkikis jika kedepannya semakin banyak lahan yang dijual kepada penduduk
pendatang.
Dalam bidang bahasa juga,pelestarian dalam
bahasa-bahasa bali sekarang lebih berkurang,dimana pariwisata memacu masyarakat
untuk fasih dalam berbahasa inggris,atau bahasa lainnya,sehingga bahasa daerah
kadang dilupakan,terbukti juga pada minat para mahasiswa perguruan tinggi lebih
memilih jurusan bahasa inggris daripada bahasa daaerah bali.
Dalam bidang social,sering terjadinya
ketidaksenangan beberapa masyarakat terhadap pengaruh budaya-budaya asing yang
tidak jarang mempengaruhi pola hidup dalam masyarakat dan mengubah pola piker
masyarakat yang kadang mengkaibatkan pola-pola piker yang melegalkan suatu hal
yang dahulu dianggap tabu.